Kamis, 08 Juni 2023

Konferwil ke-9 PWNU Kalsel Tahun 2023 Resmi Dibuka di Pondok Pesantren Rasyidiyah Khalidiyah Amuntai

Amuntai, Jumat, 9 Juni 2023, suasana kebersamaan dan semangat keislaman terasa kental di halaman Pondok Pesantren Rasyidiyah Khalidiyah Amuntai saat pembukaan Konferwil ke-9 PWNU Kalsel Tahun 2023. Acara yang dihadiri oleh perwakilan PBNU, seluruh pengurus PWNU, PCNU, GP Anshor, Banser, Muslimat, Fatayat, IPNU, IPPNU di seluruh Kalimantan Selatan, serta santri-santriwati Pondok Pesantren Rasyidiyah Khalidiyah itu berlangsung meriah.



Konferwil dibuka dengan pengumandangan ayat suci al-Qur'an yang menghadirkan kekhusyukan di antara para peserta. Tidak lupa, lagu-lagu kebangsaan seperti "Indonesia Raya" dan "Mars Yalal Wathan" dinyanyikan bersama sebagai bentuk penghormatan kepada tanah air.

Laporan panitia pelaksana disampaikan oleh Berry Nahdian Forqan, yang menjelaskan persiapan dan tujuan dari Konferwil ini. Setelah itu, para peserta disuguhkan dengan tarian Samman yang memukau dan memperlihatkan keindahan budaya Islam.



Sambutan-sambutan penting turut memeriahkan acara tersebut. Ketua PWNU Kalsel, Dr. KH. Abd. Hasib Salim, M.AP, menyampaikan kata pembukaan dan menyampaikan pesan kebersamaan serta pentingnya peran PWNU Kalsel dalam pengembangan agama di Kalimantan Selatan. 

Acara juga dimeriahkan dengan Iftitah Rais Syuriah yang disampaikan oleh KH. Muhammad Ramli, serta sambutan istimewa dari Ketua PBNU yang juga membuka secara resmi acara Konferwil ke-9 PWNU Kalsel Tahun 2023.

Tahlil Jamak dipimpin oleh KH. Abdul Barie untuk mendoakan para pejuang agama yang telah berjuang membangun NU di Kalimantan Selatan. Acara ditutup dengan doa yang dipimpin oleh KH. Muhammad Husin Nafarin, Lc., MA, memohon keberkahan dan kesuksesan bagi semua peserta dan kegiatan Konferwil ini.

Pada sambutannya, Ketua PBNU menyatakan bahwa dalam konteks politik di Indonesia, NU ada dimana-mana tapi tidak ada dimana-mana. Politik NU adalah politik kebangsaan. Nilai wasathiyah dalam NU sangat di junjung tinggi. NU hadir untuk menghargai keragaman pemikiran, profesi dan budaya di masyarakat. Beliau juga bercanda tentang pakaian Tanfidziyah dan Syuriah, dalam candanya beliau mengatakan Kalau di Nasional, Ketua Tanfidziyah itu tidak pakai sarung, tapi pakai celana. Yg pakai sarung itu Rois Syuriah. Kalau ketua Tanfidziyah pakai sarung, maka namanya Ketua Tanfidziyah rasa Rois Syuriah.

Konferwil ke-9 PWNU Kalsel Tahun 2023 di Pondok Pesantren Rasyidiyah Khalidiyah Amuntai ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk memperkuat kerjasama antarlembaga Islam dalam memperkokoh keimanan dan mengembangkan potensi keagamaan di Kalimantan Selatan. (MHZ)